1. Wawasan Nasional
Suatu Bangsa
Terlebih dahulu memahami wawasan nasional suatu bangsa secara
universal, hal ini mengingat latar belakang suatu bangsa bahwa:
• Kebenaran hakiki ( mutlak ) ialah kebenaran dari Tuhan.
Dalam
mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada 3 faktor penentu yang harus di
perhatikan oleh bangsa :
•
Bumi atau ruang di mana bangsa itu hidup.
•
Jiwa, tekad, semangat rakyatnya .
•
Lingkungan sekitarnya .
Wawasan Nasional
ialah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara terhadap diri dan lingkungannya
dalam eksistensinya yang serba terhubung (interasi dan interelasi) serta
pembangunannya di dalam bernegara di tengah - tengah lingkungannya baik
nasional regional dan global.
Teori
- Teori kekuasaan
Wawasan
nasional suatu bangsa di bentuk dan di jiwai paham kekuasaan dan Geopolitik
yang dianutnya.
a. Paham – paham Kekuasaan
1. Paham
Machiavelli
Dalam
bukunya tentang politik dengan judul : The Prince Machiavelli memberikan pesan
tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah negara dapat
berdiri kokoh
2.
Paham Kaisar Napoleon Bonaparte ( abad XVIII )
Merupakan
revilusioner dibidang cara pandang dan pengikut teori Machiavelli. Napoleon
berpendapat bahwa :
•
Perang di masa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan segala daya
upaya dan kekuatan nasional
•
Kekuatan politik harus di dampingi kekutan logistik dan ekonomi nasional yang
di dukung sosbud berupa IPTEK sautu bangsa demi untuk membentuk kekutan hamkam
dalam mendukung dan menjajah negara negara Perancis. O.K.I
terjadi invasi militer besar-besaran oleh napoleon ke negara tetangga dan
akhirnya di rusia ( tetapi menjadi bumerang sehingga Napoleon dibuang di pulau
Elba )
3. Paham
Jenderal Clausewitz.
Peperangan
adalah sah –sah saja dalam memcapai tujuan nasional suatu bangsa pemikiran
tersebut inilah yang membenarkan / menghalalkan Prusia ber ekspansi sehingga
menimbulkan Perang Dunia I dengan kekalahan dipihak Prusia (Kekaisaran Jerman).
Teori
- Teori geopolitik
Geopolitik
berasal dari kata geo atau bumi, sedangkan politik berarti kekuatan yang
berdasarkan pada pertimbangan “dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan
dasar nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
a. Pandangan
ajaran Frederich Ratzel
Pokok
– pokok ajaran Frederich Ratzel adalah :
•
Dalam hal tertentu pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan
organisme yang memerlukan ruang lingkup melalui proses: Lahir – Tumbuh –
Berkembang – survive of life, menyusut dan mati.
•
Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam
arti kekuatan, makin luas potensi ruang tersebut, makin memungkinkan kelompok
politik itu tumbuh.
•
Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam, hanya yang unggul yang dapat bertahan terus.
•
Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar ketumbuhan dukungan akan
sumber daya alam yang diperlukan.
b. Pandangan
ajaran Rudolf Kjellen.
Pokok
– pokok ajaran Rudolf Kjellen adalah :
•
Negara sebagai satuan biologis, suatu organisme hidup yang juga mempunyai
intelektual.
•
Tujuan negara dicapai dengan ruangan yang luas untuk pengembangan secara bebas
kemampuan rakyatnya.
•
Negara merupakan sistem politik atau pemerintahan yang meliputi bidang geopolitik,
ekonomi politik, demo politik, sospol dan kratopol.
•
Negara tidak harus bergantung dengan sumber pembekalan dari luar tapi harus
mampu berswasembada dan memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk
meningkatkan kekuatan nasionalnya.
- Kedalam, mencapai persatuan dan kesatuan
yang harmonis
- Keluar, memperoleh batas – batas negara yang
lebih baik
c. Pandangan
ajaran karl.haushofer.
Pokok-pokok
ajaran Haushofer (menganut ajaran Kjellen) adalah:
•
Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar Kekuasaan Imperium
Maritim untuk menguasai pengawasan di laut
•
Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa,Afrika dan
Asia Barat (Jerman dan Itali) serta Jepang di Asia Timur Raya.
Ajaran Wawasan Nasional Indonesia
1.
Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Wawasan
Nasional bangsa Indonesia :
* Tidak mengembangkan ajaran tentang kekuatan
& adu kekuatan, (karena mengandung benih persengketaan &
ekspansionisme), tetapi menyatakan bahwa :
ª
Idiologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional
yang dihadapkan pada kondisi & konstelasi geografis Indonesia dengan segala
aspeknya, agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa & negara,
ditengah – tengah perkembangan dunia.
2. Paham Geopolitik Bangsa Indonesia
Pemahaman
tentang negara atau state, Indonesia menganut paham Negara Kepulauan yaitu
paham yang dikembangkan dari Archipelego Concept (Asas Archipelego) yang memang
berbeda dengan pemahaman Archipelego di negara-negara Barat pada umumnya.
Perbedaan yang esensial dari pemahaman
ini adalah :
* Menurut Paham Barat peranana laut sebagai
pemisah pulau, sedang Paham Indonesia menyatakan laut sebagai penghubung
sehingga wilayah negara sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai Satu Tanah Air
dan disebut Negara Kepulauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar